tips bisnis

Bisnis Es Teh: Peluang Besar dengan Risiko yang Harus Kamu Kendalikan

Posted 9 days ago5 mins read
Ingin menjalan bisnis es teh kamu sendiri? Cek dulu peluang hingga risikonya di sini. Lengkap dengan cara terbaik agar bisnisnya tahan lama!

Bisnis es teh sering terlihat sepele, padahal justru banyak orang terjebak karena menganggap usaha ini mudah. 

Kamu mungkin berpikir hanya perlu meja, teh, gula, dan es lalu langsung bisa jualan. Kenyataannya tidak sesederhana itu. 

Persaingan sangat ketat, pemain besar dengan modal besar sudah lebih dulu bergerak, dan pelanggan bisa dengan cepat pindah ke penjual lain hanya karena rasa tidak konsisten. 

Banyak orang terlanjur buka usaha es teh, keluar uang jutaan rupiah, lalu menutup dagangan dalam hitungan bulan karena gagal menghitung biaya, gagal menjaga rasa, atau salah memilih lokasi.

Kamu perlu melihat masalah ini secara realistis. Tanpa perhitungan matang, resiko usaha es teh yang terlihat sederhana bisa berubah jadi kerugian yang memukul kantong.

Baca Juga: Yuk Simak 15+ Jenis dan Manfaat Teh untuk Kesehatan

Kenapa Bisnis Es Teh Masih Layak Kamu Jalankan? 

Pertama, kita mulai dari alasan mengapa harus bisnis jual minuman teh. Apakah masih layak? Ini jawabannya: 

1. Es Teh Diminum Semua Kalangan

Es teh punya pasar luas. Kamu bisa menjual ke anak sekolah, pekerja kantoran, mahasiswa, bahkan orang tua. 

Orang yang mencari minuman segar dan murah tetap kembali ke es teh. Fakta ini membuat pasar selalu terbuka. 

Kuncinya, kamu harus menentukan segmen utama. Apakah kamu ingin menyasar pelajar dengan harga sangat murah atau menyasar pasar menengah dengan varian premium. Kejelasan target ini menentukan strategi berikutnya.

2. Modal Awal Relatif Ringan

Bisnis es teh bisa kamu mulai dengan modal kecil. Kamu bahkan bisa memulainya dari Rp1,2 juta sampai Rp2 juta untuk skala kaki lima dengan meja sederhana, termos, gelas, dan bahan baku awal. 

Untuk level lebih serius dengan booth modern, sealer cup, dan desain kekinian, modal bisa naik ke angka Rp8 juta sampai Rp10 juta. 

Kamu tinggal memilih sesuai kemampuan. Ingat, modal kecil tetap butuh perhitungan agar biaya operasional tidak menggerus keuntungan.

3. Potensi Profit Menarik

Peluang bisnis es teh cukup menarik. Pasalnya, kamu bisa dapat keuntungan hanya dengan menjaga volume penjualan harian. 

Contohnya, menjual 50 gelas per hari dengan harga Rp3.000 bisa menghasilkan Rp150.000. 

Angka itu berarti sekitar Rp4,5 juta per bulan. Setelah dikurangi biaya operasional, kamu bisa mengantongi laba sekitar Rp2 juta. 

Angka itu lumayan besar untuk usaha sederhana. Jika kamu mampu menjual lebih banyak dengan harga lebih tinggi, keuntungan bisnis es teh ini tentu bisa jauh lebih besar.

Tantangan dalam Menjalankan Bisnis Es Teh

Dalam menjalankan rencana bisnis es teh, pastinya akan ada tantangan yang bakal kamu hadapi. Apa saja? Cek sini: 

1. Persaingan Super Ketat

Kamu perlu sadar bahwa pesaing ada di mana-mana. Franchise besar sudah punya brand kuat, sementara penjual rumahan bertebaran dengan harga murah. 

Tanpa pembeda, maka usaha es teh kamu bisa tenggelam. Pembeda ini bisa berupa rasa unik, ukuran jumbo, varian gula rendah, atau topping seperti boba dan jelly. 

Kamu tidak bisa sekadar menjual es teh biasa tanpa inovasi, karena pelanggan bisa bosan dalam hitungan hari. 

Ini juga jadi salah satu kelemahan usaha es teh yang harus kamu hadapi. 

2. Konsistensi Rasa Menentukan Loyalitas

Pelanggan bisa bertahan jika rasa selalu sama. Sekali rasa berubah, mereka bisa kecewa dan tidak kembali lagi. 

Kamu harus menjaga takaran teh, gula, dan air supaya konsisten. Gunakan bahan baku yang sama setiap kali. 

Jangan tergoda mengganti teh dengan kualitas lebih murah hanya karena ingin menekan biaya, karena dalam bisnis es teh, pelanggan langsung bisa merasakan perbedaan. Ingat, loyalitas pelanggan muncul dari konsistensi rasa.

3. Lokasi Menjadi Penentu Hidup-Mati Usaha

bisnis es teh

Lokasi punya pengaruh besar dana bisnis es teh yang kamu jalankan. 

Kamu bisa menjual di depan sekolah, kampus, perkantoran, atau pasar ramai. Jika memilih tempat sepi, maka otomatis penjualan bisa mandek. 

Sewa lokasi mungkin terasa mahal, namun sewa lokasi strategis sering lebih menguntungkan daripada lokasi murah tapi sepi pembeli. 

Nantinya, kamu perlu menghitung rasio biaya sewa dengan potensi omzet harian. Pilih tempat dengan lalu lintas manusia tinggi agar peluang penjualan lebih besar.

Baca Juga: Seduh Teh Jadi Lebih Nikmat! Cek Cara yang Benar Yuk

4. Musim dan Cuaca Ikut Menguji

Kamu juga harus sadar faktor musim. Saat hujan deras, jumlah orang yang membeli minuman dingin bisa berkurang drastis. 

Kamu bisa menyiasati dengan menyediakan varian teh hangat atau teh tarik panas. Variasi ini membantu kamu tetap punya penjualan meski cuaca tidak mendukung. Dengan strategi fleksibel, usaha tetap berjalan stabil sepanjang tahun.

5. Biaya Variabel Bisa Menggerus Margin

Banyak penjual gagal karena tidak menghitung biaya variabel dengan benar. Air, listrik, es batu, sedotan, dan kemasan gelas semuanya butuh biaya. 

Jika kamu tidak mengontrolnya, maka margin bisa terkikis habis. Kamu nantinya harus mencari pemasok yang menawarkan harga stabil, memilih bahan dengan kualitas sebanding, dan mengatur stok supaya tidak ada pemborosan. Dengan pengendalian biaya, margin tetap aman.

Tips agar Bisnis Es Teh Kamu Terus Berkembang

Meski ada tantangan, tetap saja ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk mengembangkannya: 

1. Branding dengan Memberi Nilai Tambah

Branding menjadi senjata penting. Nama usaha, desain logo, warna booth, dan tampilan gelas bisa menarik perhatian. 

Kamu bisa membuat kemasan Instagrammable agar pelanggan dengan senang hati mengunggah ke media sosial. 

Semakin banyak unggahan, semakin kuat promosi gratis untuk usaha kamu. Branding sederhana bisa menambah persepsi nilai, sehingga kamu bisa menjual dengan harga sedikit lebih tinggi.

2. Promosi Digital Membuka Pasar Lebih Luas

Sekarang hampir semua orang aktif di media sosial. Kamu bisa memanfaatkan Instagram, TikTok, atau WhatsApp Story untuk mempromosikan es teh. 

Konten singkat tentang proses pembuatan, varian rasa baru, atau testimoni pelanggan bisa meningkatkan rasa penasaran calon pembeli. 

Kamu juga bisa membuat promo bundling, diskon di jam tertentu, atau giveaway sederhana. Promosi digital mempercepat penyebaran informasi tanpa biaya besar.

3. Operasional Efisien Membuat Usaha Tahan Lama

Efisiensi menjadi kunci. Kamu perlu memilih bahan baku berkualitas dengan harga wajar. 

Selain itu, kamu juga harus menghitung kebutuhan stok supaya tidak ada bahan terbuang. Pastikan peralatan mendukung, seperti mesin sealer yang kuat, termos es yang awet, dan air bersih yang selalu tersedia. 

Dengan operasional yang rapi, maka kamu bisa menjaga kualitas produk sekaligus menekan biaya.

4. Perhitungan Break-Even Point (BEP) Wajib Kamu Lakukan

Selain menghitung modal awal untuk perlengkapan jualan es teh hingga bahannya secara detail, ada perhitungan lain yang jangan sampai kamu lupakan. 

Kamu harus tahu titik impas. Misalnya, untuk menutup biaya operasional Rp2,5 juta per bulan, kamu perlu menjual minimal 850 gelas dengan harga Rp3.000. 

Angka ini berarti sekitar 28 gelas per hari. Jika kamu mampu menjual lebih dari itu, keuntungan mulai masuk. Perhitungan BEP membuat kamu punya target harian yang jelas. Tanpa perhitungan ini, kamu hanya akan menebak-nebak tanpa arah.

Kamu Punya Brand Teh atau Minuman Lainnya? Saatnya Unjuk Gigi di Cafe & Brasserie Expo 2025!

Kalau kamu memang punya brand bisnis es teh sendiri, waktunya unjuk gigi di Cafe & Brasserie Expo 2025!

Didukung Kemenparekraf, UMKM, sampai komunitas F&B, event ini akan menarik ribuan pengunjung profesional, pecinta minuman, dan buyer yang siap kolaborasi.

Tersisa hanya 30% booth buat kamu yang mau tampil di Cafe & Brasserie Expo 2025! Biasanya space habis jauh sebelum event mulai, jadi jangan nunggu lama. Jadi, booking space-nya sekarang juga. 

tips bisnis
Share this post
© 2025 Indonesia Coffee Festival (ICF). All rights reserved.